Penelitian menemukan bahwa dengan menurunkan berat badan dan olahraga dapat mencegah atau menunda diabetes tipe 2 pada orang dewasa dengan resiko tinggi diabetes.
Penelitian The Diabetes Prevention Program (DPP) terhadap 3.234 orang dengan resiko tinggi diabetes menunjukkan bahwa orang dapat menunda atau mungkin mencegah diabetes dengan cara menurunkan berat badan (5 – 7% dari berat badan total) melalui olahraga selama 30 menit - 5 hari dalam seminggu, dan konsumsi makanan dan minuman yang sehat.
Setiap orang yang berusia 45 tahun ke atas seharusnya melakukan pemeriksaan diabetes, khususnya pada orang dengan berat badan berlebih (overweight). Jika Anda berusia kurang dari 45 tahun, tetapi memiliki berat badan berlebih dan memiliki satu atau lebih faktor resiko tambahan (lihat di bawah), Anda harus segera melakukan pemeriksaan.
Faktor Resiko Diabetes
Setiap orang yang berusia 45 tahun ke atas seharusnya melakukan pemeriksaan diabetes, khususnya pada orang dengan berat badan berlebih (overweight). Jika Anda berusia kurang dari 45 tahun, tetapi memiliki berat badan berlebih dan memiliki satu atau lebih faktor resiko tambahan (lihat di bawah), Anda harus segera melakukan pemeriksaan.
Faktor Resiko Diabetes
- Memiliki berat badan berlebih atau obese.
- Memiliki orangtua, kakak, atau adik dengan diabetes.
- Keturunan Afrika-Amerika, Amerika-Indian, Asia-Amerika, Kepulauan Pasifik, atau Amerika Latin.
- Memiliki riwayat diabetes selama kehamilan (gestational diabetes) atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kilogram.
- Memiliki tekanan darah tinggi (140/90 atau lebih tinggi).
- Memiliki kadar kolestrol tinggi dalam darah dengan HDL 35 atau lebih rendah, atau kadar trigliserida 250 atau lebih tinggi.
- Jarang berolahraga – berolahraga kurang dari 3 kali dalam seminggu.
Prediabetes
Orang dengan kadar glukosa darah melebihi ambang batas normal, tetapi tidak melampui kriteria diabetes disebut prediabetes. Tergantung pada tes yang digunakan, dokter biasanya menyebut kondisi ini dengan glukosa puasa terganggu (impaired fasting glucose [IFG]) atau toleransi glukosa terganggu (impaired glucose tolerance[IGT]). Resistensi insulin dan prediabetes biasanya tidak menunjukkan gejala. Anda dapat mengalami kondisi di atas selama beberapa tahun tanpa keluhan apapun.
Jika Anda memiliki prediabetes, maka Anda beresiko tinggi mengalami diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang dengan prediabetes berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam 10 tahun, kecuali mereka menurunkan berat badannya melalui perubahan dalam pola makan dan olahraga. Orang-orang dengan prediabetes juga memiliki resiko tinggi mengalami penyakit jantung.
Sumber: Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
Orang dengan kadar glukosa darah melebihi ambang batas normal, tetapi tidak melampui kriteria diabetes disebut prediabetes. Tergantung pada tes yang digunakan, dokter biasanya menyebut kondisi ini dengan glukosa puasa terganggu (impaired fasting glucose [IFG]) atau toleransi glukosa terganggu (impaired glucose tolerance[IGT]). Resistensi insulin dan prediabetes biasanya tidak menunjukkan gejala. Anda dapat mengalami kondisi di atas selama beberapa tahun tanpa keluhan apapun.
Jika Anda memiliki prediabetes, maka Anda beresiko tinggi mengalami diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang dengan prediabetes berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam 10 tahun, kecuali mereka menurunkan berat badannya melalui perubahan dalam pola makan dan olahraga. Orang-orang dengan prediabetes juga memiliki resiko tinggi mengalami penyakit jantung.
Sumber: Centers for Disease Control and Prevention (CDC)